Minggu, 15 Januari 2017

CONTOH LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI SMK NEGERI 1 PURBALINGGA 20

Daftar Isi

BAB 1

PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat atau lebih tepatnya di Ciwidey yang berasal dari perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik Indonesia. PTP Nusantara VIII berdiri pada tahun 1918 (pada masa pemerintahan Belanda) di daerah Malabar. PTP Nusantara VIII menghasilkan beberapa tipe teh,mulai dari yang bentuknya tek celup dalam kantong sampai teh serbu dengan tingkat kehalusan yang berbeda-beda. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PTP Nusantara VIII adalah teh dengan merk Teh Walini. Produk The Walini dipasarkan melalui eksport, ada juga yang local tetapi masih jarang ditemui.
Laporan Kunjungan industri ini ditujukan untuk memenuhi syarat dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Selain itu untuk menambah wawasan terhadap adanya PTP Nusantara VIII dan juga untuk mengetahui produk teh lain teh yang baru kita kenal sekarang ini.

B.   Tujuan

Laporan Kunjungan Industri ini disusun dengan tujuan :
1.      Untuk memenuhi syarat dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
2.      Untuk menambah wawasan mengenai adanya PTP Nusantara VIII yang memproduksi teh Walini.
3.      Refresing dari kepenatan yang dirasakan saat di sekolah.












BAB II

ISI

A.     Pengertian Teh

Teh didefinisikan sebagai minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Daun ini adalah penghasil minuman terkenal di seluruh dunia. Minuman teh paling banyak kedua di konsumsi manusia setelah air putih. Menurut data dari perkebunan teh pada 2007, sekitar 3,8 juta ton teh kering di proses di seluruh penjuru Bumi.Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehipcamomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksi dan dengan kadar lemak karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh. Teh punya sejarah. Sejarah pemanfaatan teh berasal dari Negeri Tirai Bambu Cina. Budaya minum teh dikenal sejak 3000 tahun sebelum Masehi pada zaman Kaisar Shen Nung. Dulunya, teh hanya dikonsumsi untuk obat. Namun, sejak abad ke-11 teh mulai dijadikan minuman kesegaran. Sementara itu, teh yang punya nama lain "Camelia Sinensis" mulai diperkenalkan di Jepang antara 1192 - 1333. Saat itu, ritual minum teh dilakukan oleh pengikut ritual zen. 

B.   Sejarah Teh di Indonesia

Sejak beberapa tahun yang lalu, jenis teh ini digemari pula di Eropa. Daun teh yang dipetik dengan tangan saat panen umumnya pucuk-pucuk daun teh muda dan dua daun berikutnya. Panen tidak dilakukan sekaligus, melainkan dengan interval waktu antara 10 sampai 14 hari. Daun-daun teh yang sudah dipetik tidak bisa bertahan lama dan harus segera diolah. Saat pengolahan inilah dibedakan jenis teh menjadi teh hitam dan teh hijau. Teh hitam dibuat dengan proses pelayuan, penggulungan, fermentasi, pengeringan dan penyaringan/penyortiran. Pertama-tama, daun-daun teh ini disimpan dalam keadaan kering selama 8 sampai 12 jam untuk proses pelayuan. Saat proses pelayuan ini, daun-daun tersebut akan kehilangan kandungan air sebesar 40%. Pada saat penggulungan, kerangka-kerangka daunnya akan hilang dengan bantuan silinder penggulung. Cairan sel akan muncul lewat bantuan kandungan asam di udara dan dimulailah proses fermentasi. Proses fermentasi ini berlangsung selama 2 sampai 3 jam. Daun-daun ini kemudian disebarkan di atas meja dan dilembabkan. Kualitas teh yang akan dihasilkan kemudian tergantung pada proses fermentasi ini. Akhir dari proses fermentasi ini dikenali lewat wangi dan warna daun teh yang berubah menjadi merah perunggu. Kemudian teh ini dikeringkan dengan suhu sekitar 85 derajat celcius sampai berwarna gelap, selanjutnya disortir berdasarkan jenis daunnya. Dari proses penyortiran ini dikenal teh jenis Flowery Orange Pekoe (hanya pucuk daunnya), Orange Pekoe (pucuk dan daun teratas), Pekoe Souchong (daun kedua), Souchong (hasil dari penyortiran daun terkasar). Selanjutnya masih dikenal jenis Broken Teas yang berasal dari daun-daun teh yang pecah saat proses penggulungan, antara lain jenis Broken Orange Pekoe, juga jenis Fannings dan Dust, yang berasal dari serpihan-serpihan daun dan biasanya digunakan untuk membuat teh celup. Jenis teh hijau dibuat dengan proses penguapan atau pemasakan, penggulungan dan pengeringan. Setelah dipetik, daun-daun teh ini diuapkan sebentar dengan uap air panas atau dimasak diatas api dengan menggunakan panci besar. Proses ini dibuat untuk menghindari fermentasi dan untuk mempertahankan warna daun. Darjeeling adalah jenis teh hitam yang terkenal, yang namanya diambil dari nama sebuah kota di daerah Bengali Selatan (India).
Perkebunan Darjeeling terletak di ketinggian 2000 m dari atas laut di sebelah selatan pegunungan Himalaya. Di daerah ini tumbuh tanaman teh terbaik dan termahal di dunia. Untuk teh jenis ini dikenal dua jenis teh lainnya, yaitu Darjeeling yang dipanen di awal tahun (first flush) dengan hasil air teh yang berwarna terang, ringan dan wangi. Jenis selanjutnya adalah Darjeeling yang dipanen pada musim panas (second flush) dengan hasil air teh yang lebih pekat dan kental. Selanjutnya adalah jenis Assam, yang berasal dari nama sebuah provinsi di India juga dekat pegunungan Himalaya. Di daerah perbukitan di provinsi ini terdapat rangkaian perkebunan teh terbesar di dunia. Teh Assam berwarna gelap, pekat dan kental. Terdapat pula jenis Dooars yang berasal dari sebuah provinsi di India sebelah barat Assam yang menghasilkan teh jenis yang hampir sama dengan teh Assam. Di Srilanka, perkebunan teh baru dikembangkan pada tahun 1867 setelah wabah pes kopi menyerang. Teh hitam dari Srilanka ini berasa agak pahit dan airnya berwarna keemasan.
Sedangkan perkebunan teh di Indonesia kebanyakan berada di Provinsi Jawa Barat dan terbentang di dataran tinggi pegunungan di daerah Puncak, Sukabumi, Pangalengan, Ciwidey dan Subang. Air teh hitam dari Jawa ini berwarna terang dan rasanya agak manis. Namun, perkebunan teh di Indonesia juga bisa ditemui di Sumatera dan Sulawesi. Pucuk-pucuk daun dan daun teh mengandung 1% - 5 % koffein (dulunya dikenal dengan sebutan tein), sedikit Theophyllin (alkaloid dalam daun teh, dengan nama kimia: 1,3-Dimethylxanthin, yang mengandung zat sejenis koffein.

C.                                   PT Perkebunan Nusantara VIII

PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), disingkat PTPN VIII, adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan teh,karetkinakakaokelapa sawit, dan getah perca. Kantor pusat perusahaan berada di Bandung dengan wilayah operasi di Jawa Barat. Kantor pusatnya berada di Jalan Sindangsirna no. 4 BandungJawa Barat.

1.      SEJARAH

Perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat dan Banten berasal dari perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Lama. Antara tahun 1957 – 1960 dalam rangka nasionalisasi atas perusahaan-perusahaan perkebunan eks milik swasta Belanda/Asing (antara lain : Inggris, Perancis dan Belgia) dibentuk PPN-Baru cabang Jawa Barat.
Dalam periode 1960 – 1963 terjadi penggabungan perusahaan dalam lingkup PPN-Lama dan PPN-Baru menjadi : PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN Kesatuan Jawa Barat II, PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa Barat IV dan PPN Kesatuan Jawa Barat V.
Selanjutnya selama periode 1963 – 1968 diadakan reorganisasi dengan tujuan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat guna, dibentuk PPN Aneka Tanaman VII, PPN Aneka Tanaman VIII, PPN Aneka Tanaman IX dan PPN Aneka Tanaman X, yang mengelola tanaman teh dan kina, serta PPN Aneka Tanaman XI dan PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola tanaman karet. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, pada periode 1968 – 1971, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) meliputi 68 kebun, yaitu :
·         PNP XI berkedudukan di Jakarta (24 perkebunan), meliputi perkebunan-perkebunan eks PPN Aneka Tanaman X, dan PPN Aneka Tanaman XI;
·         PNP XII berkedudukan di Bandung (24 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XI, PPN Aneka Tanaman XII, sebagian eks PPN Aneka Tanaman VII, dan PPN Aneka Tanaman VIII;
·         PNP XIII berkedudukan di Bandung (20 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XII, eks PPN Aneka Tanaman IX, dan PPN Aneka Tanaman X.
Sejak tahun 1971, PNP XI, PNP XII dan PNP XIII berubah status menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan (Persero). Dalam rangka restrukturisasi BUMN Perkebunan mulai 1 April 1994 sampai dengan tanggal 10 Maret 1996, pengelolaan PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII digabungkan di bawah manajemen PTP Group Jabar.
Selanjutnya sejak tanggal 11 Maret 1996, PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII dilebur menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

2.      KOMODITI

PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan BUMN yang bergerak pada sektor perkebunan dengan kegiatan usaha meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan, dan penjualan komoditi perkebunan seperti teh, karet dan sawit sebagai komoditi utamanya, serta kakao dan kina sebagai komoditi pendukungnya.
Sampai saat ini, PT Perkebunan Nusantara VIII mengelola 41 kebun dan 1 unit rumah sakit. yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat dan 2 kabupaten di Propinsi Banten.
PTPN VIII mengelola 24 perkebunan teh di atas tanah produktif seluas 25.905,3 Ha dan merupakan perkebunan yang cukup luas di 6 kabupaten yakni Sukabumi (2 perkebunan), Bogor ( 2 perkebunan), Cianjur ( 3 perkebunan), Subang(2 perkebunan), Kab.Bandung dan Kab.Bandung Barat (12 perkebunan) danKab.Garut (3 perkebunan).
Produksi teh yang dihasilkan senantiasa terus menigkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena adanya upaya pengelolaan yang baik oleh PTPN VIII misalnya dalam hal pembudidayaan, cara pemetikan dan pengolahan demi untuk memenuhi permintaan para pembeli. Hal lainnya, adanya keterlibatan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung untuk melakukan penelitian sehingga memberikan kontribusi dalam hal peningkatan produksi dan mutu.

3.  Proses Pengolahan dan Pengelompokan Teh Produksi PTP Nusantara   VIII 

          1. Proses Pengolahan Teh

Pada masa penjajahan Belanda, teh dibudidayakan di Jawa Barat. Bibit-bibit teh dibawa dari Cina. Perkebunan teh Belanda telah turun temurun berada di Jabar. Seperti pabrik teh di Rancabali. Tempat ini adalah salah satu penghasil teh terkemuka di era Belanda. Saat itu, teknologi pengolahan dan penggilingan teh masih bersifat sederhana. Varian teh yang dikonsumsi adalah teh hitam. Pengolahannya sederhana, menggunakan tenaga manusia, dan kebanyakan dari mereka bekerja paksa.
Perkebunan Rancabali terletak di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, 18 Km ke arah selatan atau 50 Km dari Bandung. Daerah ini terletak di ketinggian, 1.628m diatas permukaan laut. Rancabali memiliki dua komoditi usaha, yaitu Teh dan Kina dengan areal produktif seluas 1550 Ha berada di kaki Gunung Patuha. Perkebunan Rancabali memiliki dua buah pabrik, Pabrik teh Orthodoks dan CTC.
Berikut ini proses pengolahan teh di pabrik perkebunan teh Rancabal
    1. Proses Pelayuan
Daun teh dimasukkan dalam alat pelayuan untuk dikeringkan selama 14 jam agar kandungan air didaunnya berkurang hingga tersisa sekitar 2-3 persen. Proses ini dilakukan untuk memudahkan mengeluarkan senyawa kimia yang berada di dalam teh.
    1. Proses Penggilingan
Agar zat kimia keluar, daun teh yang telah kering digiling. Penggilingan secara kimiawi dilakukan agar senyawa Polifenol keluar dari daun. Penggilingan berlangsung sekitar 1-2 jam. Proses ini mengakibatkan benturan dan dinding sel daun teh menjadi rusak. Alhasil, cairan sel akan keluar.
    1.  Proses oksidasi
Teh yang sudah melewati penggilingan boleh dibilang sebagai teh yang bermutu. Selanjutnya, teh dicacah. Dauh teh yang besar dicacah hingga menjadi serbuk. Hasil yang baik idealnya bakal menjadi butiran halus yang siap menjadi penghasil teh.
    1.  Proses Pengeringan
Setelah proses penggilingan selesai, hasil serbuk teh dikeringkan karena masih mengandung 3-4 persen air. Dari pengeringan selama 20 menit ini, telah dapat dihasilkan teh hitam.
    1. Proses pengemasan
         Teh hitam masih melalui satu proses pengayakan untuk disortir berdasarkan mutu dan kualitas teh. Semakin ringan, semakin baik mutu teh yang dihasilkan.

    1. Proses Uji Kelayakan Rasa dan Aroma
Setelah melalui proses panjang, teh pun tetap melalui uji kelayakan rasa dan aroma. Uji rasa ini dilakukan beberapa kali hingga 50 cangkir per hari. Teh yang baik, berwarna tidak keruh dan cenderung merah bening. Mutu yang baik dapat bernilai sekitar Rp 2 juta per kilogram di pasar internasional.

          2.      Pengelompokan Teh

Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi:
  1. Teh putih 
Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.
  1. Teh hijau 
Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).
  1. Oolong 
Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.
  1. Teh hitam  atau teh merah
Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa () atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (unblended) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pasca produksi sesuai standar Orange Pekoe.
  1. Pu-erh  (Póu léi dalam bahasa Kantonis)
Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit. Orang Tibet mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari lemak yak, gula dan garam.
  1. Teh kuning 
Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses pengeringan yang lebih lambat.
  1. Kukicha 
Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.
  1. Genmaicha 
Teh hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma harum dan sangat populer di Jepang.

D.     Produk Teh Produksi PTP. Nusantara VIII

Secara umum, komposisi teh produksi PTP. Nusantara VIII adalah sebagai berikut
Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein(sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin danteobromin dalam jumlah sedikit.
Dari pernyataan diatas, terbukti bagwa kandungan kafein yang ada di teh sangat sedikit dan tidak sebanyak yang ada di kopi. Oleh karena itu, para pengkonsumsi teh di seluruh dunia tidak perlu takut akan kecanduan dengan teh.
Salah satu Produk teh yang diproduksi oleh PTP. Nusantara VIII yaitu teh walini.
Teh Walini dibuat dari bahan baku teh pilihan yang diolah tanpa campuran apapun, dengan kombinasi campuran beberapa jenis kualitas ekspor, dan dikemas secara profesional. Kemasan teh dibuat sedemikian rupa yang membuat keutuhan mutu teh terjaga. Keunggulan Teh Walini dibanding teh lainnya yang sejenis, diantaranya adalah terbuat dari bahan baku yang berkualitas ekspor dari hasil perpaduan atau kombinasi dari beberapa jenis hasil kreativitas olahan para pakar teh di Indonesia.
 Teh Walini terdiri dari beberapa jenis produk berupa teh celup dan teh seduh, yaitu :
1. Teh Celup Hitam Walini
2. Teh Celup Lemon Walini
3. Teh Celup Jahe Walini
4. Teh Celup Organik Walini
5. Teh Celup Hijau Jepang
6. Teh Celup Hitam Walini TB 1
7. Teh Celup Hitam Walini TB 5
8. Teh Seduh Hitam Walini
9. Teh seduh Hijau Walini
 Tiap-tiap jenis produk dikemas dalam tiga bentuk kemasan yang berjumlah 1-25 buah dalam satu kemasan.
Jenis produk yang menggunakan kemasan Double Chamber yaitu: Teh Celup Hitam Walini, Teh Celup Lemon Walini, Teh Celup Jahe Walini, Teh Celup Organik Walini, Teh Celup Hijau Jepang. Yang menggunakan kemasan Single Chamber adalah: Teh Celup Hitam Walini TB 1 dan Teh Celup Hitam Walini TB 5, sedangkan teh seduh hitam dan hijau Walini menggunakan kemasan teh seduh.

E.      Manfaat Umum Teh Produksi PTP. Nusantara VIII

Pada umumnya teh dapat menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, gusi, stres, membakar lemak, dan membantu menurunkan berat badan. Beruntung, para peneliti selalu menemukan hal baru seputar manfaat teh untuk kesehatan.
Berkut ini manfaat dari beberapa jenis teh, yaitu : 
Teh hijau
Teh hijau dibuat dari daun teh yang tidak difermentasi sehingga mengandung polyphenols konsentrat tinggi. Teh hijau sering dimanfaatkan untuk mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung, menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan (terutama lemak perut). Teh hijau juga memberi manfaat dalam menurunkan risiko diabetes dan Alzheimer’s.
Teh hitam
Penelitian menunjukkan bukti bahwa teh hitam efektif menurunkan kortisol, hormon stres.Lebih jauh, partisipan mengalami penurunan tingkat kortisol dalam darah mereka setelah stres berat. Kuncinya, mereka mengonsumsi teh hitam empat kali per hari selama enam minggu. Teh hitam juga mampu mengurangi risiko kanker. Sebuah kajian terbaru menunjukkan bahwa minum teh hitam bisa benar-benar membantu pertumbuhan dan perbaikan lapisan tisu tulang.
Teh putih
Teh putih kurang dikenal, tapi tak membuatnya kurang sehat. Teh putih, khususnya ekstrak teh putih terbukti mampu memperlambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi Staphylococcus, infeksi Streptococcus, pneumonia, dan karies gigi, serta meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
“Menurut Milton Schiffenbauer PhD, profesor mikrobiologi dan biologi pada Pace University’s Dyson College of Arts & Sciences, efek antivirus dan antibakteri dari beberapa merek pasta gigi adalah karena tambahan ekstrak teh putih,” tambah Bailey.
Teh oolong
Teh oolong terbukti mampu mendorong metabolisme tubuh, membakar lemak, membantu menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan kulit.“Wanita yang minum teh oolong dua cangkir sehari meningkatkan metabolisme mereka sekira 157 persen melebihi wanita yang minum teh hijau dalam jumlah yang sama,” kata Bailey seperti mengutip sebuah kajian yang dipublikasikan Journal of Medical Investigation.













BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Kunjungan Industri SMK Negeri 1 Purbalingga yang dilaksanakan pada Sabtu tanggal 16 Januari 2016 yang mengunjungi PTP. Nusantara VIII, merupakan salah satu syarat yang harus dilalui oleh siswa siswi kelas XI Akuntansi untuk melaksanakan praktek kerja lapangan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan siswa kepada dunia usaha yang akan menjadi bekal dikemudian hari. Ilmu yang diperoleh setelah melakukan kunjungan industri diantaranya :
1.      Mengenal banyak jenis teh yang sebelumnya belum diketahui.
2.      Mengetahui proses pembutan teh.
3.      Mengetahui bagaiman suasana dalam dunia usaha.
4.      Menambah pengetahuan tentang peluang bisnis.
5.      Mengetahui bagaimana cara mengatur perusahaan.
6.      Mengetahu secara langsung usaha yang merupakan BUMN.

Ilmu-ilmu yang didapatkan oleh kami, akan menjadi panduan kami saat kami lulus kelak dan ingin memulai usaha yang sama dengan PTP. Nusantara VIII.

B.     Saran

Untuk PTP. Nusantara VIII :
1.     Sebaiknya K3 (keselamatan kesehatan kerja) di terapkan lebih ketat karena untuk K3 di perusahan kami lihat belum dilaksanakan sepenuhnya.
2.     Kebersihan lebih dijaga karena masih banyak tempat-tempat yang kotor dan tidak sehat.
3.     Untuk para pekerja lebih baik diberi pakaian kerja agar terlihar rapi dan aman.
4.     Gedung pabrik dilihat sudah agak kurang terawat dan sebaiknya dilakukan renovasi ulang.
Untuk pengunjung :
1.      Tempat yang kami kunjungi sudah bagus, akan lebih bagus kami mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan langsung dengan pogram keahlian kami yaitu akuntansi, walaupun kami tidak bisa melihat proses penjurnalan atau apapun yang berhubungan dengan akuntansi tapi kami setidaknya mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan akuntansi. Contoh tempatnya Kantor Pajak, Bank Indonesia, atau yang lainnya.
2.      Untuk pemilihan makanan sebaiknya yang empat sehat lima sempurna dikarenakan untuk makan pagi dan siang sudah sehat tetapi untuk makan malamnya kurang sehat karena semuanya serba berbahan tahu.
3.      Untuk persediaan obat kurang, sebaiknya si pemandu harus siap sedia menyediakan obat dan plastik yang dibutuhkan siswa.
Demikian lapora ini dibuat untuk memenuhi kewajiban kami sebagai siswa SMK Negeri 1 Purbalingga. Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan yang disengaja maupun tidak selama proses pembuatan sampai menjadi bentuk laporan yang jadi kami mohon maaf sebesar-besarnya. Sebagai motivasi untuk memperbaiki laporan yang akan kami buat selanjutnya kami mohon saran agar laporan kami selanjutnya akan lebih baik dari laporan ini.Terimakasih.
                   
                                                                                            Hormat Kami,
             






          Heni Iswantari
          NIS. 13840
             






                         Septina Tiara Putri
                         NIS.








          Pratiwi Ilandini
          NIS.
 







                         Priharti Wahyuningsih
                         NIS.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar