Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan
perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat atau lebih tepatnya di Ciwidey
yang berasal dari perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika
penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik
Indonesia. PTP Nusantara VIII berdiri pada tahun 1918 (pada masa pemerintahan
Belanda) di daerah Malabar. PTP Nusantara VIII menghasilkan beberapa tipe teh,mulai dari yang bentuknya tek
celup dalam kantong sampai teh serbu dengan tingkat kehalusan yang
berbeda-beda. Salah satu
produk yang dihasilkan oleh PTP Nusantara VIII adalah teh dengan merk Teh
Walini. Produk The Walini dipasarkan melalui eksport, ada juga yang local
tetapi masih jarang ditemui.
Laporan Kunjungan industri ini ditujukan
untuk memenuhi syarat dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Selain itu
untuk menambah wawasan terhadap adanya PTP Nusantara VIII dan juga untuk
mengetahui produk teh lain teh yang baru kita kenal sekarang ini.
B. Tujuan
Laporan Kunjungan Industri ini disusun dengan tujuan
:
1.
Untuk
memenuhi syarat dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
2.
Untuk
menambah wawasan mengenai adanya PTP Nusantara VIII yang memproduksi teh
Walini.
3.
Refresing dari kepenatan yang dirasakan saat di sekolah.
BAB II
ISI
A. Pengertian
Teh
Teh
didefinisikan sebagai minuman yang
mengandung kafein,
sebuah infusi yang dibuat dengan cara
menyeduh daun, pucuk daun,
atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan
air panas. Daun ini adalah penghasil minuman terkenal di seluruh dunia. Minuman
teh paling banyak kedua di konsumsi manusia setelah air putih. Menurut data
dari perkebunan teh pada 2007, sekitar 3,8 juta ton teh kering di proses di
seluruh penjuru Bumi.Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang
dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya,
teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan.
Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh
merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksi dan dengan kadar lemak karbohidrat atau protein mendekati nol
persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan
tersendiri dari teh. Teh
punya sejarah. Sejarah pemanfaatan teh berasal dari Negeri Tirai Bambu Cina.
Budaya minum teh dikenal sejak 3000 tahun sebelum Masehi pada zaman Kaisar Shen
Nung. Dulunya, teh hanya dikonsumsi untuk obat. Namun, sejak abad ke-11 teh
mulai dijadikan minuman kesegaran. Sementara itu, teh yang punya nama lain
"Camelia Sinensis" mulai diperkenalkan di Jepang antara 1192 - 1333. Saat itu, ritual
minum teh dilakukan oleh pengikut ritual zen.
B. Sejarah
Teh di Indonesia
Sejak
beberapa tahun yang lalu, jenis teh ini digemari pula di Eropa. Daun teh yang
dipetik dengan tangan saat panen umumnya pucuk-pucuk daun teh muda dan dua daun
berikutnya. Panen tidak dilakukan sekaligus, melainkan dengan interval waktu
antara 10 sampai 14 hari. Daun-daun teh yang sudah dipetik tidak bisa bertahan
lama dan harus segera diolah. Saat pengolahan inilah dibedakan jenis teh
menjadi teh hitam dan teh hijau. Teh hitam dibuat dengan proses pelayuan, penggulungan,
fermentasi, pengeringan dan penyaringan/penyortiran. Pertama-tama, daun-daun
teh ini disimpan dalam keadaan kering selama 8 sampai 12 jam untuk proses
pelayuan. Saat proses pelayuan ini, daun-daun tersebut akan kehilangan
kandungan air sebesar 40%. Pada saat penggulungan, kerangka-kerangka daunnya
akan hilang dengan bantuan silinder penggulung. Cairan sel akan muncul lewat
bantuan kandungan asam di udara dan dimulailah proses fermentasi. Proses
fermentasi ini berlangsung selama 2 sampai 3 jam. Daun-daun ini kemudian
disebarkan di atas meja dan dilembabkan. Kualitas teh yang akan dihasilkan
kemudian tergantung pada proses fermentasi ini. Akhir dari proses fermentasi
ini dikenali lewat wangi dan warna daun teh yang berubah menjadi merah
perunggu. Kemudian teh ini dikeringkan dengan suhu sekitar 85 derajat celcius
sampai berwarna gelap, selanjutnya disortir berdasarkan jenis daunnya. Dari
proses penyortiran ini dikenal teh jenis Flowery Orange Pekoe (hanya pucuk
daunnya), Orange Pekoe (pucuk dan daun teratas), Pekoe Souchong (daun kedua),
Souchong (hasil dari penyortiran daun terkasar). Selanjutnya masih dikenal
jenis Broken Teas yang berasal dari daun-daun teh yang pecah saat proses
penggulungan, antara lain jenis Broken Orange Pekoe, juga jenis Fannings dan
Dust, yang berasal dari serpihan-serpihan daun dan biasanya digunakan untuk
membuat teh celup. Jenis teh hijau dibuat dengan proses penguapan atau
pemasakan, penggulungan dan pengeringan. Setelah dipetik, daun-daun teh ini
diuapkan sebentar dengan uap air panas atau dimasak diatas api dengan
menggunakan panci besar. Proses ini dibuat untuk menghindari fermentasi dan
untuk mempertahankan warna daun. Darjeeling adalah jenis teh hitam yang
terkenal, yang namanya diambil dari nama sebuah kota di daerah Bengali Selatan
(India).
Perkebunan
Darjeeling terletak di ketinggian 2000 m dari atas laut di sebelah selatan
pegunungan Himalaya. Di daerah ini tumbuh tanaman teh terbaik dan termahal di
dunia. Untuk teh jenis ini dikenal dua jenis teh lainnya, yaitu Darjeeling yang
dipanen di awal tahun (first flush) dengan hasil air teh yang berwarna terang,
ringan dan wangi. Jenis selanjutnya adalah Darjeeling yang dipanen pada musim
panas (second flush) dengan hasil air teh yang lebih pekat dan kental.
Selanjutnya adalah jenis Assam, yang berasal dari nama sebuah provinsi di India
juga dekat pegunungan Himalaya. Di daerah perbukitan di provinsi ini terdapat
rangkaian perkebunan teh terbesar di dunia. Teh Assam berwarna gelap, pekat dan
kental. Terdapat pula jenis Dooars yang berasal dari sebuah provinsi di India
sebelah barat Assam yang menghasilkan teh jenis yang hampir sama dengan teh
Assam. Di Srilanka, perkebunan teh baru dikembangkan pada tahun 1867 setelah
wabah pes kopi menyerang. Teh hitam dari Srilanka ini berasa agak pahit dan
airnya berwarna keemasan.
Sedangkan
perkebunan teh di Indonesia kebanyakan berada di Provinsi Jawa Barat dan
terbentang di dataran tinggi pegunungan di daerah Puncak, Sukabumi,
Pangalengan, Ciwidey dan Subang. Air teh hitam dari Jawa ini berwarna terang
dan rasanya agak manis. Namun, perkebunan teh di Indonesia juga bisa ditemui di
Sumatera dan Sulawesi. Pucuk-pucuk daun dan daun teh mengandung 1% - 5 %
koffein (dulunya dikenal dengan sebutan tein), sedikit Theophyllin (alkaloid
dalam daun teh, dengan nama kimia: 1,3-Dimethylxanthin, yang mengandung zat
sejenis koffein.
C.
PT Perkebunan Nusantara VIII
PT
Perkebunan Nusantara VIII (Persero), disingkat PTPN VIII, adalah Badan Usaha Milik
Negara Indonesia yang
bergerak di bidang perkebunan teh,karet, kina, kakao, kelapa sawit, dan getah perca. Kantor pusat
perusahaan berada di Bandung dengan wilayah operasi di Jawa Barat. Kantor pusatnya
berada di Jalan Sindangsirna no. 4 Bandung, Jawa Barat.
1.
SEJARAH
Perusahaan
perkebunan milik negara di Jawa Barat dan Banten berasal dari perusahaan
perkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika penyerahan kedaulatan secara
otomatis menjadi milik pemerintah Republik Indonesia, yang kemudian dikenal
dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Lama. Antara tahun 1957 – 1960
dalam rangka nasionalisasi atas perusahaan-perusahaan perkebunan eks milik
swasta Belanda/Asing (antara lain : Inggris, Perancis dan Belgia) dibentuk
PPN-Baru cabang Jawa Barat.
Dalam
periode 1960 – 1963 terjadi penggabungan perusahaan dalam lingkup PPN-Lama dan
PPN-Baru menjadi : PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN Kesatuan Jawa Barat II,
PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa Barat IV dan PPN Kesatuan Jawa
Barat V.
Selanjutnya
selama periode 1963 – 1968 diadakan reorganisasi dengan tujuan agar pengelolaan
perkebunan lebih tepat guna, dibentuk PPN Aneka Tanaman VII, PPN Aneka Tanaman
VIII, PPN Aneka Tanaman IX dan PPN Aneka Tanaman X, yang mengelola tanaman teh
dan kina, serta PPN Aneka Tanaman XI dan PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola
tanaman karet. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan,
pada periode 1968 – 1971, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga
Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) meliputi 68 kebun, yaitu :
·
PNP XI berkedudukan di
Jakarta (24 perkebunan), meliputi perkebunan-perkebunan eks PPN Aneka Tanaman
X, dan PPN Aneka Tanaman XI;
·
PNP XII berkedudukan di
Bandung (24 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XI,
PPN Aneka Tanaman XII, sebagian eks PPN Aneka Tanaman VII, dan PPN Aneka Tanaman
VIII;
·
PNP XIII berkedudukan
di Bandung (20 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman
XII, eks PPN Aneka Tanaman IX, dan PPN Aneka Tanaman X.
Sejak
tahun 1971, PNP XI, PNP XII dan PNP XIII berubah status menjadi Perseroan
Terbatas Perkebunan (Persero). Dalam rangka restrukturisasi BUMN Perkebunan
mulai 1 April 1994 sampai dengan tanggal 10 Maret 1996, pengelolaan PT
Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII digabungkan di bawah
manajemen PTP Group Jabar.
Selanjutnya
sejak tanggal 11 Maret 1996, PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT
Perkebunan XIII dilebur menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).
2.
KOMODITI
PT
Perkebunan Nusantara VIII merupakan BUMN yang bergerak pada sektor perkebunan
dengan kegiatan usaha meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan, dan penjualan
komoditi perkebunan seperti teh, karet dan sawit sebagai komoditi utamanya,
serta kakao dan kina sebagai komoditi pendukungnya.
Sampai
saat ini, PT Perkebunan Nusantara VIII mengelola 41 kebun dan 1 unit rumah
sakit. yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat dan 2 kabupaten di
Propinsi Banten.
PTPN
VIII mengelola 24 perkebunan teh di atas tanah produktif seluas 25.905,3 Ha dan
merupakan perkebunan
yang cukup luas di 6 kabupaten yakni Sukabumi (2 perkebunan), Bogor ( 2 perkebunan), Cianjur ( 3 perkebunan), Subang(2
perkebunan), Kab.Bandung dan Kab.Bandung Barat (12
perkebunan) danKab.Garut (3 perkebunan).
Produksi
teh yang dihasilkan senantiasa terus menigkat dari tahun ke tahun. Hal ini
terjadi karena adanya upaya pengelolaan yang baik oleh PTPN VIII misalnya dalam
hal pembudidayaan, cara pemetikan dan pengolahan demi untuk memenuhi permintaan
para pembeli. Hal lainnya, adanya keterlibatan Pusat Penelitian Teh dan Kina
(PPTK) Gambung untuk melakukan penelitian sehingga memberikan kontribusi dalam
hal peningkatan produksi dan mutu.
3. Proses Pengolahan dan Pengelompokan Teh
Produksi PTP Nusantara VIII
1.
Proses Pengolahan Teh
Pada
masa penjajahan Belanda, teh dibudidayakan di Jawa Barat. Bibit-bibit teh
dibawa dari Cina. Perkebunan teh Belanda telah turun temurun berada di Jabar.
Seperti pabrik teh di Rancabali. Tempat ini adalah salah satu penghasil teh
terkemuka di era Belanda. Saat itu, teknologi pengolahan dan penggilingan teh
masih bersifat sederhana. Varian teh yang dikonsumsi adalah teh hitam.
Pengolahannya sederhana, menggunakan tenaga manusia, dan kebanyakan dari mereka
bekerja paksa.
Perkebunan
Rancabali terletak di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, 18 Km ke arah
selatan atau 50 Km dari Bandung. Daerah ini terletak di ketinggian, 1.628m
diatas permukaan laut. Rancabali memiliki dua komoditi usaha, yaitu Teh dan
Kina dengan areal produktif seluas 1550 Ha berada di kaki Gunung Patuha.
Perkebunan Rancabali memiliki dua buah pabrik, Pabrik teh Orthodoks dan CTC.
Berikut
ini proses pengolahan teh di pabrik perkebunan teh Rancabal
- Proses
Pelayuan
Daun
teh dimasukkan dalam alat pelayuan untuk dikeringkan selama 14 jam agar
kandungan air didaunnya berkurang hingga tersisa sekitar 2-3 persen. Proses ini
dilakukan untuk memudahkan mengeluarkan senyawa kimia yang berada di dalam teh.
- Proses
Penggilingan
Agar
zat kimia keluar, daun teh yang telah kering digiling. Penggilingan secara
kimiawi dilakukan agar senyawa Polifenol keluar dari daun. Penggilingan
berlangsung sekitar 1-2 jam. Proses ini mengakibatkan benturan dan dinding sel
daun teh menjadi rusak. Alhasil, cairan sel akan keluar.
- Proses
oksidasi
Teh
yang sudah melewati penggilingan boleh dibilang sebagai teh yang bermutu.
Selanjutnya, teh dicacah. Dauh teh yang besar dicacah hingga menjadi serbuk.
Hasil yang baik idealnya bakal menjadi butiran halus yang siap
menjadi penghasil teh.
- Proses Pengeringan
Setelah
proses penggilingan selesai, hasil serbuk teh dikeringkan karena masih
mengandung 3-4 persen air. Dari pengeringan selama 20 menit ini, telah dapat
dihasilkan teh hitam.
- Proses
pengemasan
Teh
hitam masih melalui satu proses pengayakan untuk disortir berdasarkan mutu dan
kualitas teh. Semakin ringan, semakin baik mutu teh yang dihasilkan.
- Proses
Uji Kelayakan Rasa dan Aroma
Setelah
melalui proses panjang, teh pun tetap melalui uji kelayakan rasa dan aroma. Uji
rasa ini dilakukan beberapa kali hingga 50 cangkir per hari. Teh yang baik,
berwarna tidak keruh dan cenderung merah bening. Mutu yang baik dapat bernilai
sekitar Rp 2 juta per kilogram di pasar internasional.
2. Pengelompokan
Teh
Pengelompokan
teh berdasarkan tingkat oksidasi:
Teh
yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu
belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan
klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh
jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di
luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup
juga mulai populer.
Daun
teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik.
Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi
dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap
atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh
yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung
rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).
Proses
oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang
biasanya memakan waktu 2-3 hari.
- Teh hitam atau
teh merah
Daun
teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh
hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka,
Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi,
Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh
bahasa Tionghoa (红茶)
atau (紅茶) dalam bahasa Jepang
adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang
Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam.
Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk
golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh
diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi
teh Crush,
Tear, Curl yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum
diramu (unblended) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi,
dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh
jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pasca
produksi sesuai standar Orange
Pekoe.
- Pu-erh (Póu
léi dalam bahasa Kantonis)
Teh
pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh
pu-erh yang masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh
atau disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh
pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh
"matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara
artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama
disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang"
dibuat dengan mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan
proses pengomposan. Teh
pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu
bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap
kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami
proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin
enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang disimpan sampai 30
tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum
menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan
selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja
diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan
merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit.
Orang Tibet mempunyai
kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari lemak yak, gula dan garam.
Sebutan
untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang
berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses
pengeringan yang lebih lambat.
Teh
kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil
pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.
Teh
hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma harum dan
sangat populer di Jepang.
D. Produk
Teh Produksi PTP. Nusantara VIII
Secara
umum, komposisi teh produksi PTP. Nusantara VIII adalah sebagai berikut
Teh
mengandung sejenis antioksidan yang
bernama katekin.
Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh
hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam
mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi.
Teh juga mengandung kafein(sekitar
3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin danteobromin dalam jumlah
sedikit.
Dari
pernyataan diatas, terbukti bagwa kandungan kafein yang ada di teh sangat
sedikit dan tidak sebanyak yang ada di kopi. Oleh karena itu, para pengkonsumsi
teh di seluruh dunia tidak perlu takut akan kecanduan dengan teh.
Salah
satu Produk teh yang diproduksi oleh PTP. Nusantara VIII yaitu teh walini.
Teh
Walini dibuat dari bahan baku teh pilihan yang diolah tanpa campuran apapun,
dengan kombinasi campuran beberapa jenis kualitas ekspor, dan dikemas secara
profesional. Kemasan teh dibuat sedemikian rupa yang membuat keutuhan mutu teh
terjaga. Keunggulan Teh Walini dibanding teh lainnya yang sejenis, diantaranya
adalah terbuat dari bahan baku yang berkualitas ekspor dari hasil perpaduan
atau kombinasi dari beberapa jenis hasil kreativitas olahan para pakar teh di
Indonesia.
Teh
Walini terdiri dari beberapa jenis produk berupa teh celup dan teh seduh, yaitu
:
1.
Teh Celup Hitam Walini
2.
Teh Celup Lemon Walini
3.
Teh Celup Jahe Walini
4.
Teh Celup Organik Walini
5.
Teh Celup Hijau Jepang
6.
Teh Celup Hitam Walini TB 1
7.
Teh Celup Hitam Walini TB 5
8.
Teh Seduh Hitam Walini
9.
Teh seduh Hijau Walini
Tiap-tiap
jenis produk dikemas dalam tiga bentuk kemasan yang berjumlah 1-25 buah dalam
satu kemasan.
Jenis produk yang
menggunakan kemasan Double Chamber yaitu: Teh Celup Hitam Walini, Teh Celup
Lemon Walini, Teh Celup Jahe Walini, Teh Celup Organik Walini, Teh Celup Hijau
Jepang. Yang menggunakan kemasan Single Chamber adalah: Teh Celup Hitam Walini
TB 1 dan Teh Celup Hitam Walini TB 5, sedangkan teh seduh hitam dan hijau
Walini menggunakan kemasan teh seduh.
E. Manfaat
Umum Teh Produksi PTP. Nusantara VIII
Pada
umumnya teh dapat menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, gusi,
stres, membakar lemak, dan membantu menurunkan berat badan. Beruntung, para
peneliti selalu menemukan hal baru seputar manfaat teh untuk kesehatan.
Berkut ini manfaat dari beberapa jenis teh, yaitu :
Berkut ini manfaat dari beberapa jenis teh, yaitu :
Teh hijau
Teh
hijau dibuat dari daun teh yang tidak difermentasi sehingga
mengandung polyphenols konsentrat tinggi. Teh hijau sering
dimanfaatkan untuk mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung, menurunkan
kolesterol, menurunkan berat badan (terutama lemak perut). Teh hijau juga
memberi manfaat dalam menurunkan risiko diabetes dan Alzheimer’s.
Teh hitam
Penelitian
menunjukkan bukti bahwa teh hitam efektif menurunkan kortisol, hormon
stres.Lebih jauh, partisipan mengalami penurunan tingkat kortisol dalam darah
mereka setelah stres berat. Kuncinya, mereka mengonsumsi teh hitam empat kali
per hari selama enam minggu. Teh hitam juga mampu mengurangi risiko kanker. Sebuah kajian terbaru
menunjukkan bahwa minum teh hitam bisa benar-benar membantu pertumbuhan dan
perbaikan lapisan tisu tulang.
Teh putih
Teh
putih kurang dikenal, tapi tak membuatnya kurang sehat. Teh putih, khususnya
ekstrak teh putih terbukti mampu memperlambat pertumbuhan bakteri yang
menyebabkan infeksi Staphylococcus,
infeksi Streptococcus, pneumonia, dan karies gigi, serta meningkatkan
fungsi sistem kekebalan tubuh.
“Menurut
Milton Schiffenbauer PhD, profesor mikrobiologi dan biologi pada Pace
University’s Dyson College of Arts & Sciences, efek antivirus dan
antibakteri dari beberapa merek pasta gigi adalah karena tambahan ekstrak teh
putih,” tambah Bailey.
Teh oolong
Teh
oolong terbukti mampu mendorong metabolisme tubuh, membakar lemak, membantu
menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan kulit.“Wanita yang minum teh
oolong dua cangkir sehari meningkatkan metabolisme mereka sekira 157 persen
melebihi wanita yang minum teh hijau dalam jumlah yang sama,” kata Bailey seperti
mengutip sebuah kajian yang dipublikasikan Journal of Medical Investigation.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kunjungan Industri SMK Negeri 1
Purbalingga yang dilaksanakan pada Sabtu tanggal 16 Januari 2016 yang
mengunjungi PTP. Nusantara
VIII, merupakan
salah satu syarat yang harus dilalui oleh siswa siswi kelas XI Akuntansi untuk
melaksanakan praktek kerja lapangan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk
memperkenalkan siswa kepada dunia usaha yang akan menjadi bekal dikemudian
hari. Ilmu yang diperoleh setelah melakukan kunjungan industri diantaranya :
1.
Mengenal banyak jenis teh yang sebelumnya belum diketahui.
2.
Mengetahui proses pembutan teh.
3.
Mengetahui bagaiman suasana dalam dunia usaha.
4.
Menambah pengetahuan tentang peluang bisnis.
5.
Mengetahui bagaimana cara mengatur perusahaan.
6.
Mengetahu secara langsung usaha yang merupakan BUMN.
Ilmu-ilmu yang didapatkan oleh
kami, akan menjadi panduan kami saat kami lulus kelak dan ingin memulai usaha
yang sama dengan PTP.
Nusantara VIII.
B. Saran
Untuk
PTP. Nusantara VIII :
1.
Sebaiknya K3
(keselamatan kesehatan kerja) di terapkan lebih ketat karena untuk K3 di
perusahan kami lihat belum dilaksanakan sepenuhnya.
2.
Kebersihan lebih
dijaga karena masih banyak tempat-tempat yang kotor dan tidak sehat.
3.
Untuk para pekerja lebih
baik diberi pakaian kerja agar terlihar rapi dan aman.
4.
Gedung pabrik
dilihat sudah agak kurang terawat dan sebaiknya dilakukan renovasi ulang.
Untuk
pengunjung :
1.
Tempat yang kami
kunjungi sudah bagus, akan lebih bagus kami mengunjungi tempat-tempat yang
berhubungan langsung dengan pogram keahlian kami yaitu akuntansi, walaupun kami
tidak bisa melihat proses penjurnalan atau apapun yang berhubungan dengan
akuntansi tapi kami setidaknya mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan
akuntansi. Contoh tempatnya Kantor Pajak, Bank Indonesia, atau yang lainnya.
2.
Untuk pemilihan
makanan sebaiknya yang empat sehat lima sempurna dikarenakan untuk makan pagi
dan siang sudah sehat tetapi untuk makan malamnya kurang sehat karena semuanya
serba berbahan tahu.
3.
Untuk persediaan
obat kurang, sebaiknya si pemandu harus siap sedia menyediakan obat dan plastik
yang dibutuhkan siswa.
Demikian lapora ini dibuat untuk memenuhi kewajiban kami
sebagai siswa SMK Negeri 1 Purbalingga. Mohon maaf jika ada kekurangan dan
kesalahan yang disengaja maupun tidak selama proses pembuatan sampai menjadi
bentuk laporan yang jadi kami mohon maaf sebesar-besarnya. Sebagai motivasi
untuk memperbaiki laporan yang akan kami buat selanjutnya kami mohon saran agar
laporan kami selanjutnya akan lebih baik dari laporan ini.Terimakasih.
Hormat
Kami,
Heni Iswantari
NIS. 13840
|
Septina
Tiara Putri
NIS.
|
Pratiwi Ilandini
NIS.
|
Priharti
Wahyuningsih
NIS.
|